5 Hal yang Perlu Dievaluasi dari Keuangan di Awal Tahun

gambar unggulan

unnamed 22

 

Sudah masuk awal tahun baru, Januari 2022, tapi belum evaluasi keuangan tahun lalu? Jangan khawatir, masih ada waktu. Yuk segera lakukan sekarang sebelum habis bulan dan masuk tanggal gajian. 

 

Bisa melewati tahun 2021 adalah hal yang amat sangat wajib disyukuri. Meskipun bagi sebagian orang, banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi di 2021 karena masih di masa pandemi, terutama terkait keuangan. 

 

Di tahun yang baru, kita semua pasti punya harapan baru dan ingin mewujudkan hidup yang lebih baik. Nah salah satu caranya adalah dengan memulai mengevaluasi keuangan tahun lalu. Apa yang salah, apa yang kurang, dan apa yang sudah bagus dan perlu dipertahankan di tahun yang baru ini. 

 

Selain bisa membuat keuangan lebih sehat dan tahu bagian mana yang harus diperbaiki, melakukan evaluasi keuangan juga bisa membuat hidup jadi lebih terarah. Apa aja sih yang penting untuk dicek dan direview dalam keuangan jelang di tahun yang baru? Yuk mulai dari lima pertanyaan berikut ini. 

 

Bagaimana, apakah tujuan finansialmu tercapai?

 

Saat mengatur keuangan, kita biasanya punya tujuan yang ingin dicapai, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Sebelum membuat tujuan lainnya, ada baiknya lakukan kilas balik apakah di tahun lalu tujuan yang kamu buat sudah tercapai?

 

Jika sudah, maka kamu bisa membawa hal-hal baik yang membuatnya tercapai ke tahun ini. Misalnya, tujuan tersebut tercapai karena kamu bisa mengurangi jajan kopi mahal, dan hanya 1 bulan sekali. Artinya, kamu bisa menerapkan cara yang sama untuk bisa meraih tujuan keuangan yang akan kamu buat tahun ini. 

 

Sama juga ketika kamu gagal mencapai tujuan tersebut, kamu perlu mengecek, di mana letak kegagalannya? Apakah kamu mudah tergoda untuk jajan? Atau terlalu banyak kebutuhan tak terduga selama pandemi yang harus dipenuhi?

 

Dengan begitu, kamu bisa mengambil poinnya sebagai hal yang bisa diperbaiki di tahun ini. 

 

Bagaimana kondisi pemasukan dan pengeluaran di tahun lalu?

 

Dinamika hidup yang terjadi selama pandemi, sedikit banyak bisa berpengaruh pada keuanganmu, terutama pemasukan dan pengeluaran. Ada yang pengeluarannya selama pandemi makin sedikit karena WFH, ada juga yang bertambah banyak karena memutuskan untuk menikah. 

 

Keuangan yang sehat terlihat dari pemasukan yang lebih besar dibanding pengeluaran. Jika yang terjadi sebaliknya, maka di tahun ini kamu perlu memikirkan strategi untuk memperbaikinya. Apakah dengan mencari side hustle? Membuat bisnis sampingan? Atau freelance?

 

Apa pun itu, memiliki sumber pemasukan lain selain pemasukan utama sangat dianjurkan agar kamu tidak bergantung pada satu sumber saja. Syukur-syukur bisa menambah tabungan dan memenuhi kebutuhan lainnya. 

 

Aset apa saja yang sudah kamu miliki?

 

Sudah kerja bertahun-tahun, kamu pun perlu mengecek, ke mana saja ya uangnya selama ini? Adalah asetmu menjadi bertambah? Misalnya, punya simpanan emas, tabungan, atau bahkan rumah dan tanah. Selain itu, adakah aset yang justru malah berkurang atau terpaksa dijual?

 

Dengan begitu, ini akan menjadi motivasi keuanganmu di tahun ini untuk menambah jumlah aset atau bahkan berusaha untuk mengembalikan aset yang sudah terlanjur terjual untuk berbagai kebutuhan di tahun lalu. 

 

Berapa jumlah tabungan dan dana darurat?

 

Tabungan dan dana darurat adalah dua hal yang wajib kita miliki. Nah, di awal tahun, saatnya kamu mengecek apakah jumlahnya bertambah? Atau justru berkurang karena sudah banyak terpakai?

 

Dengan tahu berapa jumlah tabungan, dana darurat, dan alokasinya, kamu bisa menyusun strategi menabung yang lebih jitu di tahun ini. Makin banyak uang yang bisa dialokasikan untuk tabungan dan dana darurat, tentu semakin baik. 

 

Berapa jumlah utang yang masih tersisa?

 

Terakhir dan jadi poin wajib untuk dicek jumlah utang yang sudah dimiliki sepanjang tahun. Kabar baik jika kamu nggak punya penambahan utang di tahun lalu atau bahkan sudah lunas semuanya. Dengan begitu, kamu akan lebih leluasa menyusun strategi keuangan baru di tahun ini. 

 

Sebaliknya, jika utang malah semakin banyak, maka kamu akan membawa beban utang tersebut dalam anggaran dan tujuan keuangan di tahun ini. Sebaiknya, segera lakukan evaluasi, kenapa utang bisa bertambah.

 

Apakah kamu baru ambil cicilan dan pinjaman baru di akhir tahun? Tergiur tawaran cicilan tanpa kartu kredit untuk gadget atau barang lain, misalnya?

 

Selama kredit atau cicilan tersebut diambil karena kebutuhan penting, tentu nggak ada masalah. Tapi, jika kredit bertambah banyak karena nggak bisa mengontrol gaya hidup, inilah yang sebaiknya kamu atasi segera upaya keuangan di tahun ini nggak jadi boncos akibat utang, ya. 

 

Atau, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk memilih jenis kredit yang bunganya rendah atau bahkan cicilan 0% supaya meski punya cicilan, keuangan tetap bisa sehat. Nggak punya kartu kredit? Nggak masalah karena ada Kredivo yang bisa kamu coba untuk cicilan 0% jika punya kebutuhan darurat yang perlu dibeli sekarang. 

 

Dengan minimum belanja hanya Rp 500 ribu, dan nggak perlu uang muka, kamu bisa ambil cicilan 0% pakai Kredivo di berbagai merchant ternama seperti Tokopedia, Blibli, Lazada, JD.id, sampa Alfamart.